Kamis, 09 Januari 2014

Epilog Pagi


"Sunrise atau Sunset?"


Di suatu subuh yang dingin, 
samar suara adzan berkumandang dari surau seakan bertanya demikian
Entah apa yang diinginkan suara itu
Menghadapkanku pada kenyataan fana
atau justru
Menidurkanku kembali menghindari kepahitan nyata?

Beberapa saat kemudian, masih di sela jari subuh,
samar suaramu berdengung dari sisi tempat tidur lusuhku
"Bangun", katamu
Entah gaya yang ditemukan saintis mana
yang membuka mataku saat itu
Tunggu,
Sudah mati kah aku?
Kenapa ada malaikat membangunkanku?
Aku panik

Detik selanjutnya, aku termenung di surau,
samar kudengar gemericik air wudhu yang tengah kau culik
Kuperhatikan tangan, kaki, dan wajahku
Aku basah kuyup oleh iman
"Sudah siap, imamku?"
Sontak aku terkejut,
Kenapa malaikat ini memanggilku imam?
Layak kah aku?
Aku makin panik

Detik selanjutnya,
Aku terbangun dan termegap di surau sepi itu
Sendiri
Entah apa aku harus bersyukur karena aku masih hidup
Entah apa aku harus bersedih karena tidak ada malaikat itu
yang kutahu
Awal atau akhir tidak ada bedanya

"Sunrise atau Sunset?", tanya sang Waktu?
Bagiku awal dan akhir hanya untuk 
Diri-Mu dan dirimu

dimana keduanya kupercaya adalah satu

Tidak begitu sulit bukan?

Dan aku kembali tertidur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar