Selasa, 04 Februari 2014

Titik


Akhir - akhir ini
Aku sedang sibuk menulis sebuah cerita
Tentang seorang petani 
dan cinta 

Mungkin aku telah sampai pada penghujung cerita
Tapi entah bagaimana aku bisa mengatakan ini akhir
"Sudahi saja dengan "titik"", saran temanku
Tapi aku bingung
kenapa masih ada "kalimat" lain setelah "titik"
kenapa masih ada "sekuel" lain setelah "titik"
kenapa masih ada "tapi" lain setelah "titik"

Perlukah aku salahkan tokoh dalam cerita ini?
Yang begitu bodoh dan ceroboh
sehingga terlambat dan selalu terlambat
Melihat semuanya
Apa daya, ia hanya petani
Hanya padi yang bisa ia baca dan rasa
Hanya jagung yang bisa ia tumbuhkan
Hanya... Cinta yang mungkin tidak ia temukan
di padang penuh harapan negeri

Yang aku tahu, kalimat ini bukan akhir,
Yang aku yakin, kalimat ini hanya yang terakhir..

dan kalimat itu adalah...

"... Petani itu berbisik pada punggung yang menjauh,
"Aku mencintaimu""

Titik

Brahmani Dewa Bajra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar