Senja itu aku terbangun
dari tidur panjangku
Entah kenapa
Terlintas sekelebat senyuman khas
yang dulu sering kudamba
"Di luar hujan deras"
sapa senyum itu,
Sejenak aku merenung
Sebenarnya siapa yang ia sapa,
Rintik hujan, atau Detik saat aku mengaguminya
"Di luar hujan deras"
sahut senyum itu
lagi
Aku pun tersadar
Hujan di luar yang menyuguhkan senyum itu
Hujan di luar yang mempertontonkan senyum itu
Hujan di luar pula...
yang dahulu melarutkan senyum itu
Masih kuingat
Malam itu,
Ketika kau memutuskan untuk pergi
setidaknya dari kepalaku
Atau aku yang memutuskan untuk pergi
setidaknya dari hatimu
Malam itu hujan deras
dan aku melamunkan senyum itu
Brahmani Dewa Bajra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar