Aku adalah sebuah tembok batu
Tertahan dan tertambat entah sejak kapan
Terdiam dan berdiri entah sampai kapan
yang kutahu, aku rindu telapak tangan
Gadis buta yang merabaku
mencari cintanya
Aku adalah sebuah tembok batu
Menunggu dan merenung entah berapa lama
Menyaksikan dan menanti entah berapa banyak
yang kutahu, aku rindu telapak tangan
Gadis buta yang merabaku
mencari cintanya
Akulah tembok batu
Hingga nanti aku bisa bicara
Atau
Hingga nanti kamu bisa melihat
Bahwa aku mencintaimu
Brahmani Dewa Bajra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar