Di luar langit sedang mendung
Entah apa yang aku nanti
Terduduk dan termenung
Seperti menanti matahari
yang tidak kunjung kemari
Terdiam di depan sebuah pintu
Entah apa yang aku tuju
Menanti dan menghitung detik
P E R L A H A N
Menunggu dan mencerca detak
P E R L A H A N
Namun pintu itu tidak kunjung terbuka
Mungkin sudah nasibku untuk basah
Oleh tangis langit yang kian parah
Menatapku yang mulai pasrah
akan apa yang siap aku serah
Biarkan aku menunggu pintu ini terbuka
Walau langit sudah menyalak galak
Siapa tahu ada yang membuka
dan kita berbagi hangat bersama kelak
Brahmani Dewa Bajra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar