Rabu, 18 Desember 2013

Untukmu yang Pagi Itu Mengenakan Kerudung Abu - Abu


Pagi ini subuh mendelik. Kita berbagi sepiring sahur yang sejak pukul lima pagi itu sudah dihidangkan langit timur dan adzan surau, tanpa kita pesan. 
Lagi-lagi, temaram menjadi awal kecurigaan dari gejala musim yang ditakutkan langit. Berapa banyak lagi sajak yang harus kutulis di linimasaku pagi ini? 
Untuk menghargaimu, atau untuk melibatkan diri masuk dalam putaran indah yang dibuat oleh waktu. 
Tangan kita saling menggenggam, memang. 
Duduk berhadapan, mendatangkan tafsir yang tak janggal untuk beberapa pasang mata yang memandang. 
Kita adalah sepasang butir embun yang tak membutuhkan apa-apa, 
saat itu.


"Jangan terlalu takut pada horizon pagi ini, ia hanya cermin yang memantulkan alismu" batinku. 
Seharusnya kata ini kuucapkan langsung di depanmu, sebab aku menghadap barat, engkau yang menghadap timur. 
Tapi sudahlah, aku hanya ingin engkau lebih intim dengan pikiranku, itu saja. 
Aku takut. 
Aku takut dengan daidan yang merupa pagar sebelum memasuki hatimu. 
Jangankan mengetuk, melihatnya saja aku takut. 
Akan lebih baik jika aku beranggapan, bahwa aku hanyalah kabut baru, yang sebelum esok pagi datang nanti harus segera beranjak dari gunungmu. 
Ketakutanku adalah aroma tipis yang memasuki penciuman para pendaki. 

Ya,aku mencintaimu dengan segala ketakutanku. 

Kata-kata itu bisa kau baca di linimasaku. 
Dan ketakutan ini kubayangkan warna-warni yang kulihat di dinding gelembung sabun. 
Tipis dan mudah diletuskan. 

Semoga.

Untukmu yang pagi itu mengenakan kerudung abu - abu, aku menyimpanmu di pikiranku. Agar mudah aku melihat warna yang kerap memerahkan pipimu, ketika di depanku. 
Akan kutanyakan lagi pada Tuhan, apakah warna itu juga yang Dia gunakan memperindah pelangi? 
Jika memang begitu, pantas saja jika beberapa rintik hujan yang jatuh selalu berharap untuk kau tangkap. 
Aku mengagumi keanggunan caramu memperindah bumi.
Cukup! Tuhan lebih tahu, 
jika engkau aku miliki, 
tentunya tak akan ada hal yang bisa kupertanyakan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar